Briefing Migrasi Ubinan Padi ke Fasih: Memantapkan langkah menghasilkan data Ubinan lebih akurat

Slawi, 12 Januari 2024 - Badan Pusat Statistik (BPS) Kabupaten Tegal mengadakan briefing petugas Ubinan Padi di Rumah Makan Edna Slawi. Kegiatan ini bertujuan untuk mempersiapkan petugas dalam melakukan survei ubinan padi dengan menggunakan aplikasi Fasih yang merupakan aplikasi survei dan sensus milik BPS.

 

Briefing dihadiri oleh sekitar 52 petugas ubinan padi yang terdiri dari pegawai BPS Kabupaten Tegal dan mitra statistik. Briefing dibuka oleh Diana Dwi Susanti, Statistisi Ahli Madya, yang memberikan pengantar tentang pentingnya data hasil ubinan padi terhadap ketahanan pangan di Indonesia.

 

“Ubinan padi adalah salah satu metode untuk mengetahui perkiraan hasil panen padi yang masih ada di lahan melalui penentuan sampel, pengukuran, dan penimbangan. Data ubinan padi digunakan sebagai salah satu elemen dalam penghitungan produksi padi nasional. Oleh karena itu, data ubinan padi harus akurat, valid, dan tepat waktu,” ujar Diana.

 

Pemateri utama dalam briefing ini adalah Tri Wahyuni, ketua Tim Statistik Produksi, yang menjelaskan materi terkait migrasi Ubinan Padi ke Fasih tahun 2024. Menurut Tri, migrasi ini dilakukan untuk meningkatkan efisiensi, efektivitas, dan kualitas data ubinan padi.

 

“Sebelumnya, ubinan padi menggunakan metode PAPI (Paper and Pencil Interviewing) yang menggunakan kuesioner kertas. Metode ini memiliki beberapa kelemahan, seperti rawan kesalahan pengisian, kerusakan, atau kehilangan kuesioner, serta membutuhkan waktu dan biaya yang lebih banyak untuk proses entry dan validasi data,” jelas Tri.

 

“Untuk itu, mulai tahun 2024, ubinan padi akan menggunakan metode CAPI (Computer Assisted Personal Interviewing) yang menggunakan aplikasi Fasih. Aplikasi ini dapat memuat berbagai kuesioner survei dan sensus, serta memiliki fitur-fitur yang mendukung proses pengumpulan data, seperti validasi data, geotagging, foto, dan sinkronisasi data secara online,” tambah Tri.

 

Tri juga memberikan demonstrasi penggunaan aplikasi Fasih untuk ubinan padi, mulai dari cara login, mengisi kuesioner, mengambil foto, hingga mengirim data. Selain itu, Tri juga memberikan simulasi dan latihan kepada para peserta briefing untuk menguasai aplikasi Fasih. “Kami berharap dengan menggunakan aplikasi Fasih, petugas ubinan padi dapat bekerja lebih mudah, cepat, dan akurat” tutup Tri. (Wind)