Ubinan Padi di Desa Balaradin, Sebagian Besar Petani Memanen dengan Sistem Tebasan

Lebaksiu, 28 Juli 2024 - Musim panen padi di Desa Balaradin, Kecamatan Lebaksiu, Kabupaten Tegal memasuki puncaknya. Pencacah Agung Wicaksono dan Pengawas Ari Yulianto yang melakukan kunjungan ke sawah milik petani pada Minggu pagi (28/7) pukul 08.15 WIB, melaporkan bahwa sebagian besar tanaman padi di desa ini akan memasuki masa panen pada akhir Juli dan pertengahan Agustus mendatang.

Mayoritas petani di Desa Balaradin memilih untuk menjual hasil panen mereka dengan sistem tebasan. Sistem ini melibatkan penjualan padi kepada penebas sebelum panen, dengan harga yang disepakati di awal.

"Kondisi tanaman padi di sini sudah siap panen. Kebanyakan petani memilih untuk menjual hasil panen mereka dengan sistem tebasan," ujar Agung Wicaksono.

Sistem tebasan merupakan praktik yang umum di berbagai daerah di Indonesia, terutama di wilayah pedesaan. Sistem ini menawarkan keuntungan bagi petani, seperti mendapatkan uang tunai sebelum panen dan tidak perlu repot dengan proses panen. Namun, sistem ini juga memiliki kekurangan, seperti harga jual padi yang biasanya lebih rendah dibandingkan dengan penjualan setelah panen.

Meskipun demikian, sistem tebasan tetap menjadi pilihan populer bagi banyak petani di Desa Balaradin. Hal ini menunjukkan bahwa sistem ini masih dianggap menguntungkan dan praktis bagi mereka.

Agung Dan Ari melaksanakan ubinan padi di petak yang sudah ditentukan sampelnya. Hasilnya cukup bagus, Dan datanya segera dikirim ke BPS RI untuk disatukan dengan ubinan di daerah lain.(Ary)