Semangat pagi,
Di tengah
kemajuan teknologi saat ini, sumber literasi menjadi lebih beragam dan tersedia
secara daring. Namun, buku fisik masih menjadi favorit bagi sebagian orang.
Kali ini saya ingin memperkenalkan salah satu buku yang cukup menarik khususnya
bagi para pengguna data. Disampaikan dengan cukup ringan namun isinya tetap
berbobot, pembaca buku ini diajak untuk mengerti data ketenagakerjaan dengan
sudut pandang yang berbeda. Dari buku ini saya belajar bahwa tidak semua data
salah diperoleh, jika kita mau berpikir, ada alasan lain kenapa suatu data
terlihat demikian. Alasan tersebut bisa berupa fenomena atau karakteristik
sampel yang cukup unik.
Sebagai contoh,
data pengangguran Indonesia ketika krisis 1997/1998 jauh di bawah angka
prediksi banyak pihak. Namun, penulis buku ini menyajikan data pembanding dari
luar BPS yang menggambarkan adanya perubahan yang terjadi di masyarakat
Indonesia mengenai aspek ketenagakerjaan ini yang mengakibatkan angka
pengangguran tidak naik drastis. Istilahnya, masyarakat Indonesia tidak
memiliki “privileges” untuk menganggur.
Jadi, apa buku
favoritmu?
(Tyas/Nerwil)