Kegiatan Updating kerangka Geospasial dan muatan Wilkerstat 2022 sudah dimulai sejak tanggal 1 maret 2022. Petugas pemeta dan pengawas bersinergi untuk menghasilkan data yang akurat.
Ada perbedaan mendasar antara Wilkerstat 2019 dan wilkerstat 2022 ini, salah satunya yaitu adanya geotagging untuk projek tutupan lahan. Sampel tutupan lahan mengikuti Blok sensus, untuk blok sensus persiapan sampel tutupan lahan berada di lokasi yang jauh dari pemukiman. Bahkan ada yang harus mendaki gunung melewati lembah menerobos semak belukar dan memantapkan tekad untuk memasuki wilayah yang jauh dari jangkauan.
Fisik yang kuat, tenaga yang cukup, dan niat bekerja dengan sepenuh hati yang membuat pemeta berjibaku mengalahkan lelah untuk bisa mencapai titik poligon yang menjadi wilayah alokasinya. Bukan hal yang mudah tapi tidak membuat pemeta menyerah.
Banyak cerita menarik dari pemeta tentang proses geotagging wilayah tutupan lahan, seperti cerita dari pemeta di wilayah kecamatan Bojong yang notabene adalah wilayah potensi pertanian. Ada yang terperosok, ada yang jatuh di galengan basah, dan ada yang harus memutar jalan untuk bisa mencapai titik poligon yang sudah di depan mata.
Perjuangan pemeta sangat layak mendapatkan apresiasi. Lelah pemeta adalah bentuk perjuangan untuk menghasilkan wilayah kerja statistik yang akurat sehingga bisa digunakan sebagai bahan sensus pertanian 2023 dan sensus atau survei lain kedepan. (Mila)