MENAKSIR PRODUKTIVITAS DENGAN UBINAN

BPS bersinergi dengan Mitra BPS melaksanakan kegiatan Ubinan untuk menaksir Produktivitas Padi dan Palawija tiga kali dalam setahun atau biasa disebut satu subround untuk satu periode penaksiran.

Salah satu yang perlu disiapkan sebelum melaksanakan ubinan adalah mental dan energi. Karena alat ubinan yang digunakan cukup berat dengan medan yang tidak mudah. Terutama jika sampel berada di wilayah pegunungan yang sawahnya terasering.

Ubinan yang dilaksanakan terbagi menjadi dua yaitu Ubinan Padi atau Ubinan KSA dan Ubinan Palawija. Sampel Ubinan Padi diambil dari kegiatan KSA yang rutin dilaksanakan di minggu terakhir setiap bulan. Sedangkan sampel Ubinan Palawija diambil dari hasil Updating rumah tangga di Blok Sensus terpilih.

Menjaga sampel Ubinan agar tidak lolos bukanlah hal yang mudah karena harus bersaing dengan penebas. Petani tidak bisa menentukan jadwal panen setelah tanamannya dibeli oleh penebas sehingga seringkali Lolos ubin terjadi akibat kalah cepat dengan Combine.

Subround 2 yang lalu, BPS Kabupaten Tegal memperoleh sampel ubinan sebanyak 257 sampel dengan rincian 100 sampel ubinan palawija dan 157 sampel ubinan Padi (KSA).

Sampel dibagi kepada 20 Petugas dengan beban tugas masing-masing sekitar 10-20 sampel.

Kendala lain yang dihadapi oleh petugas selain berkejaran dengan penebas, adalah kurangnya alat ubinan di kabupaten. Untuk Kabupaten Tegal sendiri hanya ada 5 alat yang harus dipakai bergantian oleh 20 orang petugas.

Jika panen berdekatan, maka akan sangat kerepotan sekali terkait dengan keberadaan alat ubinan tersebut.

Semoga kedepan alat ubinan bisa ditambah agar bisa mengantisipasi lolos panen yang sudah menjadi langganan setiap subround.(Mila/Prod)