January 18, 2020 | BPS Activities
Survei
Sosial Ekonomi Nasional (Susenas) menjadi sandaran utama Indonesia dalam hal
kebutuhan data untuk mengimplementasikan pembangunan yang sejalan dengan Tujuan
Pembangunan Berkelanjutan/Sustainable Development Goals (TPB/SDGs).
Pertanyaan-pertanyaan Susenas merupakan tulang punggung indikator SDGs, RPJMN,
Nawacita, dan kesejahteraan bangsa. 3 dari 11 Sasaran Makro Pembangunan
2020-2024 dihitung menggunakan data Susenas. Susenas juga mendukung 5 dari 7
Agenda Pembangunan Nasional. Dan dalam rangka mewujudkan One Data, BPS
bersama dengan Kemenkes melakukan integrasi Susenas dan Studi Status Gizi
Indonesia (SSGI).
Salah
satu kegiatan penting dalam pelaksanaan Susenas adalah pelatihan. Pelatihan
bertujuan untuk menyamakan persepsi petugas terhadap pemahaman konsep dan
definisi operasional dari variabel-variabel yang ditanyakan dalam survei. Pelatihan
Susenas Maret 2020 dimulai dengan Workshop Instruktur Utama (Intama),
dilanjutkan dengan pelatihan Instruktur Nasional (Innas), dan pelatihan
petugas. Kegiatan pelatihan Innas Susenas Maret 2020 dilaksanakan dalam 2
gelombang yaitu tanggal 15-19 Januari 2020 dan tanggal 20-24 Januari 2020 di
Hotel Le Meridien Jakarta.
Dalam
sambutan Direktur Statistik Kesejahteraan Rakyat, Gantjang Amanullah,
menyampaikan ada yang istimewa pada pembukaan pelatihan Innas tahun ini, yaitu
kehadiran Kepala BPS RI, Suhariyanto. Kegiatan pelatihan serupa dibuka oleh
Kepala BPS RI pada tahun 2011, dan setelah 9 tahun dapat dibuka kembali oleh
Kepala BPS RI. Setelah pemukulan gong, tanda dibukanya pelatihan innas Susenas
, Kepala BPS RI memberikan arahan tentang arti penting data Susenas bagi
evaluasi dan perencanaan pembangunan di Indonesia, untuk itu hal yang menjadi
sangat utama adalah selalu menjaga
kualitas data sebagai bentuk tanggung jawab kita terhadap publik. Tak lupa ,
disampaikan juga terkait kegiatan besar Sensus Penduduk 2020, agar menggunakan
semua jejaring untuk mensosialisasikan hajat
BPS 10 tahun sekali tersebut.
Pada
akhir pengarahannya, Kepala BPS RI membuka sesi diskusi kepada peserta
pelatihan innas. Pertanyaan diajukan oleh peserta terkait pelaksanaan Sensus Penduduk Online 2020, penggunaan Indeks Pembangunan
Desa(IPD) dalam penentuan formula Dana Desa 2020, serta kesiapan BPS terkait
penyajian angka kemiskinan menggunakan metode terbaru. Pertanyaan tersebut
dijawab secara lugas dan jelas oleh pak Suhariyanto, bahwa seluruh masukan dari
daerah terkait uji coba SPO sedang dikaji dan dievaluasi untuk kelancaran SPO
pada Feb-Maret 2020, termasuk target SPO yang sudah ditetapkan sebesar 20-30%
agar menjadi perhatian bagi seluruh jajaran BPS tanpa mengesampingkan kualitas
data SPO. Terkait angka IPD yang dihasilkan dari data PODES, Kepala BPS
menyampaikan instruksi kepada Direktur
Statistik Ketahanan Sosial, Harmawanti Marhaeni untuk menyampaikan hasil
penghitungan IKG (Indeks Kesulitan Geografis) dengan seluruh penjelasan terkait
formula Dana Desa. Terakhir terkait, metode penghitungan kemiskinan metode
baru, saat ini masih dilakukan kajian dari BPS, Akademisi, juga Forum
Masyarakat Statistik (FMS). Sebagai penutup, Kepala BPS RI memberikan motivasi
untuk selalu meningkatkan kapasitas diri dan berkolaborasi dengan seluruh
stakeholder di daerah , agar masyarakat sadar data dapat terwujud. (Sari/Sosial)
BPS-Statistics Indonesia
Badan Pusat Statistik Kabupaten Tegal (BPS-Statistics of Tegal Regency)Jl Ade Irma Suryani No 1 Slawi Tegal
Telp (0283) 4561190
Faks (0283) 4561190
E_Mail : bps3328@bps.go.id
About Us