Workshop Perusahaan/Usaha Pertanian Sensus Pertanian 2023 Provinsi Jawa Tengah Sukses Digelar

Surakarta - Sebanyak 437 peserta dari berbagai perusahaan dan usaha pertanian di Provinsi Jawa Tengah, BPS RI, BPS Propinsi Jawa Tengah dan BPS Kabupaten Kota mengikuti workshop yang diselenggarakan oleh Badan Pusat Statistik (BPS) Propinsi Jawa Tengah di Hotel Haris Surakarta pada 25-26 Oktober 2023. Workshop ini bertujuan untuk pengecekan anomali data hasil pengolahan, meningkatkan kedekatan antara perusahaan/usaha pertanian dengan BPS, dan meningkatkan literasi indikator strategis pertanian.

Workshop ini dibuka oleh Dadang Hardiwan, S.Si, M.Si, Kepala BPS Provinsi Jawa Tengah, yang menyampaikan apresiasi kepada seluruh pihak yang telah membantu mensukseskan Sensus Pertanian 2023. Beliau juga mengharapkan workshop ini dapat menjadi sarana untuk memperkuat kerjasama antara BPS dan perusahaan/usaha pertanian dalam rangka pengembangan data dan informasi pertanian yang akurat dan terkini.

Sesi pertama workshop berupa talkshow dengan tema “Data Pertanian Akurat, Kebijakan Tepat (Harapan Baru dari Hasil Sensus Pertanian)” yang disampaikan oleh Hermanto, S.Si, MM, Statistisi Ahli Utama BPS RI. Beliau menjelaskan tentang metodologi, proses, dan hasil Sensus Pertanian 2023, serta implikasinya bagi perumusan kebijakan pertanian di tingkat nasional dan daerah.

Sesi kedua workshop berupa materi tentang “Literasi Indikator Statistik Strategis Badan Pusat Statistik” yang disampaikan oleh Dr. Dewi Novita Sari. Beliau memaparkan tentang konsep, definisi, dan klasifikasi indikator statistik strategis yang digunakan oleh BPS dalam menghasilkan data dan informasi statistik resmi. Beliau juga memberikan contoh aplikasi indikator statistik strategis dalam analisis dan evaluasi kinerja pertanian.

Sesi terakhir di hari pertama workshop berupa materi tentang “Ragam Survei Perusahaan Pertanian BPS” yang disampaikan oleh Andy Yusuf Kurniawan dan Penny Wulandari, staf BPS RI. Mereka menjelaskan tentang tujuan, ruang lingkup, desain sampel, instrumen, prosedur, dan jadwal survei perusahaan pertanian yang dilakukan oleh BPS secara berkala. Mereka juga memberikan tips dan trik bagi perusahaan/usaha pertanian dalam mengisi kuesioner survei agar data yang diperoleh dapat valid dan reliabel.

Hari kedua workshop berupa kegiatan komisi, dimana peserta dibagi menjadi empat komisi sesuai dengan bidang usaha pertanian yang mereka jalankan, yaitu komisi tanaman pangan, hortikultura dan perkebunan; komisi peternakan, perikanan dan kehutanan; komisi teknis sensus pertanian 2023; dan komisi pimpinan. Dalam kegiatan komisi ini, peserta dapat berdiskusi secara intensif dengan narasumber dan fasilitator dari BPS untuk membahas lebih lanjut tentang data dan informasi pertanian yang relevan bagi usaha mereka.

Salah satu peserta workshop dari PT. Unggas Jaya, Andy Rahman, mengatakan bahwa workshop ini sangat bermanfaat bagi perusahaan/usaha pertanian di Jawa Tengah. “Workshop ini memberikan kami wawasan baru tentang data dan informasi pertanian yang dihasilkan oleh BPS, serta cara menggunakannya untuk meningkatkan kualitas dan produktivitas usaha kami. Kami juga dapat berinteraksi langsung dengan BPS untuk memberikan masukan dan saran agar data pertanian semakin akurat dan terpercaya,” ujarnya.

Selain Andy Rahman, beberapa perusahaan/usaha pertanian dari Kabupaten Tegal juga hadir dalam workshop kali ini, yaitu Benny dari KPH Balapulang, Maskuri dari PT. Duta Agrinti, Dedi dari KUB Peternakan Debong Wetan dan Rita dari KWT Godhong Ijo. Sedangkan perwakilan BPS Kabupaten Tegal yang hadir adalah Bambang Wahyu Ponco Aji, SST, M.Si Kepala BPS Kabupaten Tegal, Diana Dwi Susanti Statistisi Ahli Madya dan Winda Dwi Janingrum Statistisi Pertama.

Workshop ini ditutup dengan penyampaian kesimpulan dan rekomendasi oleh masing-masing komisi kepada BPS sebagai bahan masukan untuk pengembangan data dan informasi pertanian di masa mendatang. BPS berharap workshop ini dapat menjadi awal dari kerjasama yang lebih erat dan harmonis antara BPS dan perusahaan/usaha pertanian di Jawa Tengah. (Wind)