Tingkat Kemiskinan Kabupaten Tegal Berhasil Diturunkan

Kabupaten Tegal berhasil menurunkan angka kemiskinan menjadi 7,30% pada tahun 2023. Tim Badan Pusat Statistik (BPS) Kabupaten Tegal menyampaikan informasi angka kemiskinan kepada Bupati Tegal Ibu Umi Azizah dan Sekretaris Daerah Bapak Amir Mahmud pada hari Selasa, 31 Oktober 2023.

Tim BPS yang dipimpin oleh Kepala BPS Kabupaten Tegal Bapak Bambang Wahyu Ponco Aji ini juga memperkenalkan diri sebagai pejabat baru yang baru saja dilantik pada bulan September lalu. Selain Bapak Bambang, tim BPS juga terdiri dari Statistisi Ahli Madya Ibu Diana Dwi Susanti serta Statistisi Ahli Muda Ratna Sari Dewi dan Annisa Purbaning Tyas.

Dalam laporannya, Bapak Bambang menjelaskan bahwa angka kemiskinan Kabupaten Tegal mengalami penurunan sebesar 0,60 persen poin dari tahun 2022 yang sebesar 7,90 persen. Penurunan ini merupakan tingkat penurunan tertinggi kedua di Jawa Tengah setelah Kota Magelang. Dengan demikian, Kabupaten Tegal menempati peringkat kedelapan sebagai kabupaten/kota dengan angka kemiskinan terendah di Jawa Tengah.

Penurunan angka kemiskinan ini tentunya tidak lepas dari berbagai program yang dilaksanakan oleh Pemerintah Kabupaten Tegal dalam bidang ekonomi, sosial, dan Pembangunan. Kepala BPS Kabupaten Tegal mengapresiasi kinerja dan komitmen Bupati Tegal dan jajarannya dalam mengentaskan kemiskinan di wilayahnya.

Bupati Tegal Ibu Umi Azizah menyambut baik laporan dari tim BPS dan mengucapkan selamat atas pelantikan pejabat baru. Beliau juga mengungkapkan rasa syukur dan bangga atas prestasi yang diraih oleh Kabupaten Tegal dalam penurunan kemiskinan. Beliau juga berharap kerjasama yang baik ini dapat terus berlanjut di masa mendatang.

Meskipun angka kemiskinan turun, namun tantangan yang dihadapi oleh Kabupaten Tegal masih banyak. Salah satunya adalah masalah pengangguran yang cenderung stagnan. Menurut Bapak Bambang, pengangguran di Kabupaten Tegal berkaitan dengan link and match tenaga kerja, pengangguran terdidik, dan kemungkinan fenomena lain yang berkaitan dengan pekerja aplusan.

Dalam pertemuan yang berlangsung selama kurang lebih satu jam ini, mereka juga membahas tentang berbagai topik lain yang berkaitan dengan pembangunan Kabupaten Tegal, seperti Pembangunan infrastruktur, pekerjaan informal, karakteristik generasi Z, refleksi tahunan, dan pembangunan desa. Mereka juga menekankan pentingnya data dalam pengambilan kebijakan, pengelolaan data yang optimal, dan dukungan data yang harus dikuatkan untuk membangun wilayah dimulai dari level desa. (Wind)