Menjadi Pembaca Pesan Pahlawan Untuk Pertama Kalinya

10 November merupakan Hari Pahlawan Nasional yang tiap tahunnya selalu diperingati oleh Masyarakat Indonesia  dari Sabang sampai Merauke. Selamat hari pahlawan, untuk semua pahlawan yang sudah banyak berjuang dan berkontribusi untuk Negeri ini. Sudah selayaknya kita sebagai generasi pembaharu bangsa banyak belajar dan mengambil hikmah dari sejarah perjuangan patriot bangsa mempertahankan kedaulatan bangsa dari tangan penjajah. Sebagai bentuk memperingati Hari Pahlawan sekaligus untuk mengenang jasa para pahlawan, BPS Kabupaten Tegal pada hari ini melaksanakan upacara Hari Pahlawan Nasional  dengan suasana tertib dan khidmat. Pegawai magang lulusan STIS diberikan kesempatan untuk menjadi petugas Upacara Bendera Hari Pahlawan Tahun 2021 sebagai pembaca pesan pahlawan.

Dalam hal ini, menjadi suatu hal baru yang menyenangkan bagi petugas pembaca pesan pahlawan pada upacara pagi tadi. “Awalnya bukan saya yang menjadi petugas tersebut, namun karena ada halangan tertentu dari petugas sebelumnya, akhirnya saat upacara akan dimulai saya ditunjuk untuk menggantikan membaca pesan pahlawan. Cukup tegang diawal, perlu menyesuaikan intonasi dan jeda antar kata, ada beberapa kata yang tidak sempurna diucapkan di pertengahan. Namun secara keseluruhan, semua berjalan dengan lancar dan baik menurut saya pribadi, “ kata Lathifah. “membaca pesan-pesan para pahlawan yang sarat akan makna dan pembelajaran memberikan motivasi tersendiri untuk saya agar lebih meningkatkan semangat dan perjuangan dalam berproses menjadi lebih baik lagi. Kita merupakan calon-calon pahlawan baru dalam perjalanan perkembangan Indonesia kedepannya. Oleh karena itu, sangat diperlukan untuk selalu meningkatkan kapasitas diri dan kemampuan yang dimiliki sesuai dengan keahlian yang kita miliki supaya mampu berkontribusi maksimal dalam menyongsong perubahan yang ada”, lanjutnya.

Dikutip dari salah satu pesan pahlawan dalan teks yang dibacakan pagi tadi, “Jatuh bangunnya negara ini, sangat tergantung dari bangsa ini sendiri. Makin pudar persatuan dan kepedulian, Indonesia hanyalah sekedar nama dan gambar seuntaian pulau di peta. Jangan mengharapkan bangsa lain respek terhadap bangsa ini, bila kita sendiri gemar memperdaya sesama saudara sebangsa, merusak dan mencuri kekayaan Ibu Pertiwi.” (Moh. Hatta)

Merdeka! Merdeka! Semangat Berproses menjadi manusia yang lebih baik lagi! (Lathifah/ STIS)